Trik Terminal Linux yang Jarang Diketahui Tapi Sangat Berguna Buat Kamu

Trik Terminal Linux yang Jarang Diketahui Tapi Sangat Berguna Buat Kamu
Photo by Gabriel Heinzer/Unsplash

Oke, jadi kamu sering pakai Linux, entah buat coding, ngoprek server, atau sekadar penasaran sama dunia open source. Pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya Terminal atau Command Line Interface (CLI). Kelihatannya mungkin intimidating ya, layar hitam dengan tulisan putih atau hijau doang. Tapi, percaya deh, di balik kesederhanaannya itu, terminal Linux nyimpen kekuatan super yang bisa bikin kerjaan kamu jadi sat-set-sat-set alias efisien banget.

Banyak orang mungkin cuma tau perintah dasar kayak cd buat pindah direktori, ls buat lihat isi direktori, mkdir buat bikin direktori baru, atau sudo buat jadi "super user". Itu penting banget, nggak salah. Tapi, dunia terminal Linux itu jauh lebih luas dan keren dari itu, lho. Ada banyak trik tersembunyi atau fitur yang jarang banget dibahas, padahal kalau kamu kuasai, bisa naikin level produktivitas kamu secara drastis.

Nah, di artikel ini, kita bakal ngulik beberapa trik terminal Linux yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya, atau mungkin pernah dengar tapi belum tau gunanya apa. Trik-trik ini dijamin relevan, aplikatif, dan pastinya update buat kebutuhan kamu sekarang. Siap buat jadi ninja di terminal? Yuk, kita mulai!

1. !! (Double Bang): Mengulang Perintah Terakhir dengan Cepat

Sering banget kan, kamu baru aja ngetik perintah panjang, eh ternyata lupa pakai sudo? Atau mungkin ada error kecil lain dan kamu perlu ngulang perintah yang sama persis? Males banget kan ngetik ulang? Nah, ini dia solusinya: !!.

Dua tanda seru ini adalah shortcut super simpel buat ngulang perintah terakhir yang baru aja kamu eksekusi.

  • Contoh Kasus: Kamu mau update sistem pakai apt update, tapi lupa sudo.
bash
    apt update
    # Output: E: Could not open lock file ... - open (13: Permission denied) ...

Nggak perlu ngetik ulang sudo apt update. Cukup ketik:

bash
    sudo !!

Terminal akan otomatis mengganti !! dengan perintah terakhir (apt update), jadi yang dieksekusi adalah sudo apt update. Hemat waktu banget, kan?

2. !string: Mengulang Perintah Terakhir yang Dimulai dengan 'string'

Mirip sama !!, tapi ini lebih spesifik. Kalau kamu mau ngulang perintah terakhir yang dimulai dengan kata kunci tertentu, pakai !string.

  • Contoh Kasus: Kamu tadi udah jalanin beberapa perintah git, misalnya git status, terus git add ., terus git commit -m "pesan commit". Sekarang kamu mau git push. Daripada ngetik ulang git commit... kalau misalnya mau commit lagi dengan pesan yang sama (misalnya ada file ketinggalan), atau mau jalanin perintah git terakhir lainnya, kamu bisa pakai:
bash
    !git

Ini akan menjalankan perintah terakhir yang dimulai dengan git, yaitu git commit -m "pesan commit" dalam contoh ini. Atau kalau perintah terakhir adalah git push origin main, maka !git akan mengulang perintah itu.

3. ^string1^string2^: Koreksi Cepat Perintah Terakhir

Typo pas ngetik perintah itu manusiawi banget. Tapi, ngetik ulang perintah panjang cuma gara-gara satu atau dua huruf salah itu bikin kesel. Tenang, ada cara super cepat buat benerinnya pakai ^string1^string2^. Perintah ini bakal mengganti kemunculan pertama string1 di perintah terakhir dengan string2.

  • Contoh Kasus: Kamu nggak sengaja ngetik git pish origin main padahal maksudnya git push origin main.
bash
    git pish origin main
    # Output: git: 'pish' is not a git command. See 'git --help'.

Nggak perlu panik atau ngetik ulang. Cukup ketik:

bash
    ^pish^push^

Terminal akan otomatis menjalankan git push origin main. Praktis abis!

4. Ctrl + R: Mencari History Perintah Secara Interaktif

Kalau kamu sering pakai terminal, history perintah kamu pasti udah numpuk banget. Mencet panah atas berkali-kali buat nyari perintah yang pernah kamu pakai beberapa waktu lalu itu nggak efisien. Solusinya adalah pakai Ctrl + R.

Tekan Ctrl + R, nanti bakal muncul prompt (reverse-i-search). Mulai aja ketik beberapa huruf dari perintah yang kamu inget. Terminal bakal langsung nampilin perintah terakhir di history yang cocok sama ketikan kamu. Tekan Ctrl + R lagi buat nyari perintah yang lebih lama yang cocok. Kalau udah ketemu perintah yang kamu mau, tekan Enter buat eksekusi, atau tekan panah kanan/kiri buat edit dulu sebelum eksekusi. Ini game changer banget buat navigasi history.

5. Alt + . (Alt dan Titik) atau Esc + .: Memasukkan Argumen Terakhir dari Perintah Sebelumnya

Ini trik yang underrated banget tapi super berguna. Alt + . (tahan Alt, tekan titik) atau Esc + . (tekan Esc, lepas, lalu tekan titik) bakal otomatis memasukkan argumen terakhir dari perintah sebelumnya ke posisi kursor kamu sekarang.

  • Contoh Kasus: Kamu baru aja bikin direktori dengan nama panjang:
bash
    mkdir ~/projects/projectsuperkerendengannama_panjang

Sekarang kamu mau langsung pindah ke direktori itu. Daripada ngetik ulang path panjangnya, cukup ketik:

bash
    cd

Terus tekan Alt + .. Terminal akan otomatis melengkapi jadi:

bash
    cd ~/projects/projectsuperkerendengannama_panjang

Tekan Enter, dan kamu langsung ada di direktori baru itu. Ini berguna banget pas kerjaan melibatkan path file atau direktori yang panjang atau nama file yang kompleks.

6. cd -: Kembali ke Direktori Sebelumnya

Sering bolak-balik antara dua direktori? Misalnya, antara direktori source code dan direktori build? Pakai cd .. terus cd nama_direktori lagi itu agak repot. Cukup pakai cd -.

Perintah ini bakal langsung membawa kamu kembali ke direktori tempat kamu berada sebelum direktori saat ini. Super simpel tapi efektif buat navigasi cepat.

7. pushd dan popd: Mengelola "Stack" Direktori

Kalau cd - cuma bisa bolak-balik antara dua direktori terakhir, pushd dan popd ini levelnya lebih tinggi. Mereka bekerja kayak tumpukan (stack).

  • pushddirektori>: Perintah ini melakukan dua hal: (1) Menyimpan direktori kamu saat ini ke dalam sebuah "stack" (tumpukan memori). (2) Pindah ke direktori> yang kamu tuju.
  • popd: Perintah ini mengambil direktori paling atas dari stack dan membawa kamu kembali ke sana.
  • dirs -v: Perintah ini menampilkan isi stack direktori kamu, jadi kamu bisa lihat urutannya.
  • Contoh Kasus: Kamu lagi di ~/projectA. Kamu perlu cek sesuatu di /etc/nginx, lalu ke /var/log/nginx.
bash
    # Lagi di ~/projectA
    pushd /etc/nginx  # Pindah ke /etc/nginx, ~/projectA disimpan di stack
    # Lakukan sesuatu di /etc/nginx
    pushd /var/log/nginx # Pindah ke /var/log/nginx, /etc/nginx disimpan di stack
    # Lakukan sesuatu di /var/log/nginx
    dirs -v # Lihat isi stack: 0 /var/log/nginx, 1 /etc/nginx, 2 ~/projectA
    popd    # Kembali ke direktori teratas di stack (/etc/nginx)
    dirs -v # Lihat isi stack: 0 /etc/nginx, 1 ~/projectA
    popd    # Kembali lagi ke direktori teratas di stack (~/projectA)

Ini jauh lebih rapi dan terstruktur daripada pakai cd berkali-kali dan harus nginget path sebelumnya.

8. htop: Monitor Proses yang Lebih Interaktif dan Informatif

Kamu mungkin familiar sama perintah top buat lihat proses apa aja yang lagi jalan dan makan resource CPU/RAM. Tapi, htop ini versi upgrade-nya yang jauh lebih enak dilihat dan dipakai.

htop nampilin informasi yang sama kayak top, tapi dengan layout berwarna yang lebih jelas, bisa scroll vertikal dan horizontal, bisa kill proses langsung dari interfacenya pakai tombol fungsi (misal F9), bisa filter proses, dan nampilin penggunaan CPU per core secara visual. Kalau belum ada di sistem kamu, biasanya gampang banget installnya (misal sudo apt install htop di Debian/Ubuntu atau sudo dnf install htop di Fedora). Cobain deh, kemungkinan besar kamu nggak bakal balik lagi ke top biasa.

9. tree: Visualisasi Struktur Direktori

Pengen lihat struktur folder dan file di dalam sebuah direktori dalam bentuk pohon yang rapi? Perintah tree jawabannya. Ini berguna banget buat ngerti layout sebuah project atau sekadar liat isi direktori secara hierarkis.

  • Contoh Penggunaan:
bash
    tree ~/nama_project

Atau kalau mau lihat file tersembunyi juga:

bash
    tree -a ~/nama_project

Kalau belum terinstall, caranya mirip htop (misal sudo apt install tree).

10. watch: Mengulang Perintah Secara Berkala

Perlu memonitor output sebuah perintah secara terus-menerus? Misalnya, mau lihat perubahan ukuran file log, atau memantau koneksi jaringan? Perintah watch ini keren banget.

watch akan menjalankan perintah yang kamu kasih secara berkala (defaultnya tiap 2 detik) dan menampilkan outputnya di layar penuh, update terus.

  • Contoh Penggunaan:

* Melihat isi direktori setiap 1 detik: watch -n 1 ls -l * Memonitor penggunaan memori setiap 5 detik: watch -n 5 free -h * Melihat 10 baris terakhir file log setiap 3 detik: watch -n 3 tail /var/log/syslog

Tekan Ctrl + C untuk menghentikan watch.

11. Membuat Alias: Shortcut Pribadi Kamu

Kalau ada perintah panjang atau kombinasi perintah yang sering banget kamu pakai, bikin alias aja! Alias itu kayak shortcut custom yang kamu definisikan sendiri.

Kamu bisa definisikan alias di file konfigurasi shell kamu (biasanya ~/.bashrc kalau pakai Bash, atau ~/.zshrc kalau pakai Zsh).

  • Contoh Membuat Alias: Buka file ~/.bashrc pakai editor teks favoritmu (misal nano ~/.bashrc), terus tambahin baris kayak gini di akhir file:
bash
    alias update='sudo apt update && sudo apt upgrade -y' # Alias buat update sistem (Debian/Ubuntu)
    alias ll='ls -alF' # Alias buat ls dengan detail lengkap
    alias myip='curl ifconfig.me' # Alias buat cek IP publik
    alias cls='clear' # Alias biar kayak di Windows hehe

Simpan file-nya, terus biar perubahannya langsung aktif, jalankan source ~/.bashrc atau buka tab terminal baru. Sekarang, kamu tinggal ketik update, ll, myip, atau cls aja buat jalanin perintah panjang tadi.

Bonus: Navigasi dan Edit Cepat di Baris Perintah

Selain trik-trik di atas, kuasai juga shortcut keyboard bawaan shell buat navigasi dan edit teks di baris perintah:

  • Ctrl + A: Lompat ke awal baris.
  • Ctrl + E: Lompat ke akhir baris.
  • Ctrl + U: Hapus semua teks dari kursor ke awal baris.
  • Ctrl + K: Hapus semua teks dari kursor ke akhir baris.
  • Ctrl + W: Hapus kata (word) sebelum kursor.
  • Ctrl + L: Bersihkan layar terminal (sama kayak perintah clear).
  • Tab: Auto-complete nama file, direktori, atau perintah. (Ini pasti udah sering pakai, tapi penting banget!)

Menguasai terminal Linux itu kayak punya superpower di dunia digital. Awalnya mungkin kelihatan ribet, tapi semakin sering kamu pakai dan eksplorasi trik-trik kayak gini, kamu bakal sadar betapa efisien dan powerful-nya command line. Trik-trik yang kita bahas ini cuma sebagian kecil dari apa yang bisa kamu lakukan.

Kuncinya adalah jangan takut buat coba-coba (tapi tetap hati-hati ya, apalagi kalau pakai sudo!). Mulai dari trik yang paling kamu rasa berguna buat alur kerja kamu sehari-hari. Lama-lama, pakai terminal bakal jadi kebiasaan dan kamu bakal heran sendiri kenapa dulu nggak pakai cara ini.

Jadi, selamat bereksperimen dan semoga trik-trik ini bikin pengalaman kamu pakai Linux jadi makin asyik dan produktif! Teruslah belajar, karena dunia command line itu luas dan selalu ada hal baru untuk ditemukan.

Read more