Swift di Windows? Tentu Bisa! Begini Cara Kamu Belajar dengan IBM Sandbox.

Swift di Windows? Tentu Bisa! Begini Cara Kamu Belajar dengan IBM Sandbox.
Photo by Leo Wieling/Unsplash

Pernah kepikiran nggak sih, bisa coding Swift di laptop Windows kamu? Buat sebagian orang, Swift itu identik banget sama Apple. Ibaratnya, kalau mau bikin aplikasi iOS atau macOS, ya wajib punya Mac. Anggapan itu ada benarnya juga sih, karena ekosistem Swift memang kuat banget di produk-produk Apple. Tapi, gimana kalau kamu cuma punya laptop Windows dan pengen banget nyobain atau bahkan belajar Swift dari nol? Apakah impianmu harus kandas?

Tenang aja, nggak kok! Di era digital yang serba maju ini, banyak banget jalan menuju Roma, atau dalam kasus ini, menuju Swift di Windows. Meskipun judul artikel ini menyebut "IBM Sandbox," yang memang pernah jadi pionir, sekarang ada cara-cara lain yang nggak kalah canggih dan lebih relevan untuk kamu belajar Swift dari Windows. Yuk, kita bedah tuntas gimana caranya kamu bisa belajar Swift dengan nyaman tanpa harus ganti laptop ke Mac.

Kenapa Sih Harus Belajar Swift?

Sebelum kita loncat ke teknisnya, mungkin kamu bertanya-tanya, "Ngapain sih mesti belajar Swift?" Nah, ini pertanyaan bagus. Swift itu bahasa pemrograman modern yang dikembangkan oleh Apple. Tapi jangan salah, meskipun "milik" Apple, Swift ini open source lho! Artinya, siapa pun bisa berkontribusi dan menggunakannya, bahkan di luar ekosistem Apple.

Ada beberapa alasan kuat kenapa Swift patut kamu lirik dan pelajari:

  1. Performa Juara: Swift dirancang untuk cepat. Kode yang kamu tulis bisa berjalan dengan performa tinggi, bahkan mendekati bahasa sekelas C++ atau Objective-C. Ini penting banget kalau kamu mau bikin aplikasi yang responsif dan nggak lemot, apalagi kalau nanti kamu tertarik ke pengembangan game atau aplikasi dengan komputasi berat.
  2. Aman dan Modern: Swift punya fitur keamanan yang canggih. Misalnya, fitur optional untuk menangani nilai yang bisa saja nil (kosong) ini sangat membantu mengurangi risiko crash atau bug yang sering terjadi di bahasa lain. Sintaksnya juga bersih, mudah dibaca, dan ekspresif, bikin kamu betah ngoding karena kode terlihat rapi.
  3. Masa Depan Cerah: Dengan semakin banyaknya perangkat Apple di luar sana (iPhone, iPad, Mac, Apple Watch, Apple TV), permintaan akan developer iOS dan macOS juga terus meningkat. Kalau kamu menguasai Swift, pintu karir di bidang pengembangan aplikasi mobile, desktop, atau bahkan backend (server-side Swift) bisa terbuka lebar. Swift juga terus beradaptasi dengan tren teknologi terbaru, seperti machine learning dan concurrency modern.
  4. Komunitas Aktif: Meskipun terkesan eksklusif Apple, komunitas Swift itu besar dan sangat aktif. Banyak forum, grup diskusi, tutorial, dan sumber belajar yang bisa kamu akses. Kalau kamu punya pertanyaan atau kesulitan, pasti ada yang siap membantu.

Jadi, intinya, Swift itu keren, punya potensi besar, dan sangat relevan di industri teknologi saat ini. Nggak ada salahnya kalau kamu mulai coba belajar, bahkan dari Windows sekalipun.

Tantangan Dulu: Swift di Windows Itu Nggak Gampang!

Oke, kita jujur-jurusan dulu ya. Dulu, mencoba Swift di Windows itu... PR banget. Swift memang dirilis sebagai open source di tahun 2015, tapi dukungan resminya untuk Windows itu belum sekuat di Linux atau macOS. Kalaupun ada, biasanya butuh setup yang ribet, install toolchain yang belum stabil, atau pakai virtual machine yang bikin laptop jadi lemot dan makan banyak resource. Hal ini bikin banyak pemula langsung mundur teratur begitu dengar kata "Swift di Windows". Seolah-olah, Swift ini cuma bisa dinikmati sama "kaum Mac" saja.

Anggapan ini wajar, karena Swift Toolchain dari Swift.org sendiri baru relatif stabil untuk Windows sejak versi 5.3, itupun masih dalam tahap pengembangan aktif oleh komunitas dan belum sepenuhnya production-ready untuk semua skenario seperti di macOS. Namun, teknologi kan terus berkembang. Kendala-kendala itu sekarang sudah ada solusinya, terutama kalau niat kamu cuma pengen belajar dasar-dasar bahasa Swiftnya aja. Kamu nggak perlu langsung beli Mac baru atau ngoprek laptop sampai begadang buat install Swift secara lokal.

Dulu Ada IBM Swift Sandbox, Sekarang Ada Apa? Alternatif Modern untuk Belajar Swift di Windows

Dulu, salah satu pionir yang bikin Swift di Windows jadi gampang diakses adalah IBM Swift Sandbox. Ini adalah platform daring (online) yang memungkinkan kamu menulis, menjalankan, dan bereksperimen dengan kode Swift langsung dari browser web kamu. IBM menyediakan lingkungan komputasi di cloud mereka (biasanya berbasis Linux) yang sudah terinstall Swift toolchain terbaru. Jadi, kamu nggak perlu instal apa-apa di komputer Windows kamu. Cukup buka browser, kunjungi situsnya, dan voila! Kamu sudah siap ngoding Swift. Ini benar-benar solusi zero setup yang sangat membantu para pemula karena memungkinkan kamu fokus sepenuhnya pada sintaks dan logika pemrograman.

Bagaimana IBM Swift Sandbox Bekerja (Dulu):

Sebagai gambaran, ini adalah cara kerja IBM Swift Sandbox di masa jayanya:

  1. Akses Mudah: Kamu cukup membuka browser dan mengetikkan sandbox.swift.cloud.ibm.com.
  2. Tampilan Antarmuka: Di sisi kiri, kamu akan melihat area untuk menulis kode Swift kamu, lengkap dengan syntax highlighting. Di sisi kanan, ada panel untuk menampilkan hasil eksekusi kode (output) atau pesan kesalahan (error message). Di bagian atas biasanya ada tombol "Run" atau "Execute" untuk menjalankan kode.
  3. Mulai Ngoding: Kamu bisa langsung mengetikkan kode Swift pertamamu, misalnya print("Halo, Dunia dari Swift di Windows!").
  4. Jalankan Kode: Klik tombol "Run". Dalam beberapa detik, kamu akan melihat output Halo, Dunia dari Swift di Windows! di panel kanan.
  5. Batasan: Sandbox ini lebih cocok untuk eksperimen kode singkat dan belajar dasar-dasar. Kamu nggak bisa membuat proyek besar dengan banyak file, mengimpor framework pihak ketiga yang kompleks, atau melakukan pengembangan aplikasi UI yang sesungguhnya.

Update Penting: Posisi IBM Swift Sandbox Saat Ini

Penting untuk diketahui bahwa per tahun 2024, IBM Swift Sandbox sudah tidak aktif atau di-deprecated. Jadi, link yang disebutkan di atas kemungkinan besar tidak akan berfungsi lagi. Ini hal biasa dalam dunia teknologi, di mana platform bisa berubah atau digantikan oleh solusi yang lebih baru dan relevan.

Tapi jangan kecewa dulu! Konsep "belajar Swift di Windows tanpa setup ribet" ini tetap ada, bahkan dengan pilihan yang lebih canggih dan powerful yang bisa kamu manfaatkan.

Alternatif Modern untuk Belajar Swift di Windows (Tanpa Ribet Hingga Profesional):

Nah, kalau IBM Swift Sandbox sudah tiada, gimana dong? Tenang, ada beberapa alternatif yang tak kalah keren dan bahkan lebih powerful untuk kamu yang pengen belajar Swift di Windows:

1. Online Swift Playgrounds (Konsep Mirip Sandbox, Tapi Lebih Modern):

Ini adalah cara termudah dan tercepat untuk mulai belajar Swift tanpa instalasi apapun. Fungsinya mirip dengan IBM Swift Sandbox dulu, yaitu menyediakan lingkungan eksekusi Swift langsung di browser kamu.

Replit (replit.com): Ini adalah platform pengembangan kolaboratif online yang sangat populer dan mendukung banyak bahasa, termasuk Swift. Kamu bisa membuat "repl" Swift, menulis kode, menjalankannya, bahkan mengelola beberapa file* dan berkolaborasi dengan teman. Replit sangat direkomendasikan karena fitur-fiturnya lebih lengkap dibanding sandbox sederhana. OneCompiler (onecompiler.com): Menyediakan online compiler untuk Swift yang cepat dan straightforward*. Cocok untuk tes kode singkat dan belajar sintaks dasar.

  • Programiz Online Swift Compiler (programiz.com/swift-programming/online-compiler/): Mirip dengan OneCompiler, ini juga pilihan bagus untuk belajar dasar-dasar Swift dengan antarmuka yang bersih.

Cara Menggunakan Online Playgrounds (Umum):

  1. Kunjungi Situs: Buka salah satu online playground di atas (misalnya Replit).
  2. Pilih Bahasa: Cari opsi untuk membuat proyek baru atau memilih bahasa "Swift".
  3. Tulis dan Jalankan: Tulis kode Swift kamu di editor yang disediakan, lalu klik tombol "Run" atau "Execute". Hasilnya akan muncul di panel output.
  4. Keuntungan: Sama seperti Sandbox, ini zero setup, bisa diakses dari mana saja (selama ada koneksi internet), dan cocok banget buat belajar sintaks dasar serta mencoba ide-ide kode kecil dengan cepat.

2. Instalasi Lokal Swift di Windows (Metode Paling Powerful untuk Serius):

Kalau kamu sudah serius dan ingin mencoba proyek yang lebih besar, menggunakan Swift Package Manager (SPM), atau ingin merasakan pengalaman pengembangan Swift yang lebih "nyata" di Windows, kamu perlu instal Swift secara lokal. Ada dua cara utama yang paling direkomendasikan saat ini:

a. Melalui Windows Subsystem for Linux (WSL)

Ini adalah cara paling stabil, fleksibel, dan direkomendasikan oleh banyak developer Swift di Windows. WSL memungkinkan kamu menjalankan lingkungan Linux (misalnya Ubuntu) langsung di dalam Windows tanpa perlu virtual machine terpisah yang berat. Karena Swift sangat didukung di Linux (bahkan server Apple sendiri sering pakai Linux), ini jadi kombinasi yang pas untuk pengembangan Swift di Windows.

Langkah-langkah Singkat (Ini butuh panduan terpisah yang lebih detail, tapi intinya):

  1. Aktifkan WSL: Pastikan Windows kamu sudah terupdate. Buka PowerShell atau Command Prompt sebagai Administrator, lalu jalankan perintah wsl --install. Ikuti petunjuk untuk menginstal distribusi Linux (misalnya Ubuntu) yang kamu inginkan. Proses ini mungkin butuh restart komputer.
  2. Masuk ke Lingkungan Linux: Setelah instalasi selesai, kamu bisa membuka aplikasi Ubuntu (atau distro Linux pilihanmu) dari Start Menu Windows kamu. Ini akan membuka terminal Linux di mana kamu bisa menjalankan perintah-perintah Linux.
  3. Instal Swift Toolchain di Linux: Di dalam terminal Linux (Ubuntu), kamu bisa menginstal Swift toolchain resmi. Biasanya ini melibatkan penambahan repository Swift, lalu menginstal paket Swift melalui package manager seperti apt. Contoh perintahnya kira-kira:
bash
    sudo apt update
    sudo apt install clang libicu-dev
    # Kunjungi swift.org/download untuk versi Swift terbaru dan link unduhnya
    wget https://swift.org/builds/swift-5.10-release/ubuntu2204/swift-5.10-RELEASE/swift-5.10-RELEASE-ubuntu22.04.tar.gz
    tar xzf swift-5.10-RELEASE-ubuntu22.04.tar.gz
    # Sesuaikan path sesuai tempat kamu mengekstrak file
    export PATH=/path/to/swift-5.10-RELEASE-ubuntu22.04/usr/bin:"$PATH"
    swift --version

(Selalu cek swift.org/download untuk versi Swift dan link unduhan terbaru, karena versi akan terus diperbarui).

  1. Mulai Ngoding: Setelah Swift terinstal, kamu bisa membuat file .swift dengan editor teks favoritmu (misalnya VS Code yang punya integrasi WSL yang sangat baik) dan menjalankannya dari terminal Linux di WSL. Kamu bahkan bisa menggunakan Swift Package Manager (SPM) untuk membuat proyek yang terstruktur.

Keuntungan WSL:

  • Stabilitas Tinggi: Lingkungan Swift di Linux sudah sangat matang dan stabil.

Dukungan Penuh: Kamu bisa menggunakan Swift Package Manager (SPM) untuk mengelola dependensi, membuat proyek kompleks, bahkan mengembangkan server-side Swift dengan framework* populer seperti Vapor atau Kitura. Ekosistem Linux Lengkap: Kamu juga bisa menikmati semua tool* dan utilitas Linux lainnya yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

b. Native Swift for Windows Toolchain (Eksperimental/Komunitas)

Sejak Swift versi 5.3, ada juga toolchain resmi yang memungkinkan Swift berjalan secara native di Windows. Ini berarti kamu bisa menginstal Swift langsung di Windows tanpa WSL.

Langkah-langkah Singkat (Ini juga butuh panduan lebih detail):

  1. Download Toolchain: Kunjungi situs resmi Swift (swift.org/download) dan cari bagian "Windows". Unduh installer MSI atau ZIP toolchain Swift untuk Windows.
  2. Instalasi: Ikuti petunjuk instalasi. Ini biasanya akan menambahkan Swift ke PATH sistem kamu, sehingga bisa diakses dari Command Prompt atau PowerShell.
  3. Prasyarat: Mungkin diperlukan instalasi komponen Visual Studio (dengan Workload "Desktop development with C++") untuk mendapatkan dependencies yang diperlukan agar Swift bisa berjalan dengan baik.
  4. Verifikasi: Buka Command Prompt atau PowerShell dan ketik swift --version untuk memastikan instalasi berhasil.

Keuntungan Native Toolchain:

  • Integrasi Langsung: Lebih "menyatu" dengan sistem Windows kamu, tidak perlu masuk ke lingkungan Linux terpisah.

Potensi Integrasi IDE Lebih Baik: Di masa depan, mungkin akan ada IDE atau tool yang lebih terintegrasi langsung dengan Swift native* di Windows.

Kekurangan Native Toolchain: Masih Eksperimental: Dibandingkan dengan versi Linux atau macOS, toolchain Swift di Windows ini masih dalam tahap pengembangan aktif dan mungkin belum sestabil atau sekomplet itu untuk semua skenario. Beberapa library* pihak ketiga mungkin belum sepenuhnya kompatibel, dan kamu mungkin menemukan beberapa batasan.

Mana yang Sebaiknya Kamu Pilih?

Untuk Pemula Absolut (dan ingin cepat mencoba): Mulai dengan Online Swift Playgrounds seperti Replit. Ini cara tercepat dan termudah untuk memahami sintaks dan dasar-dasar bahasa Swift tanpa overhead* instalasi.

  • Untuk Belajar Serius dan Proyek yang Lebih Besar (di Windows): WSL + Swift Toolchain di Linux adalah pilihan terbaik dan paling stabil saat ini. Ini akan memberimu pengalaman pengembangan Swift yang paling lengkap di lingkungan Windows.
  • Untuk Eksplorasi dan Ingin Native di Windows: Native Swift for Windows Toolchain bisa dicoba, tapi siapkan diri untuk menghadapi beberapa tantangan atau batasan yang mungkin muncul karena statusnya yang masih berkembang.

Apa Selanjutnya Setelah Belajar Dasar Swift di Windows?

Setelah kamu nyaman dengan dasar-dasar Swift lewat online playground atau bahkan sudah mulai eksplorasi dengan WSL, apa lagi yang bisa kamu lakukan?

  1. Eksplorasi Swift Package Manager (SPM): Ini adalah tool bawaan Swift untuk mengelola dependensi proyek. Kamu bisa dengan mudah menambahkan library atau framework pihak ketiga ke proyek Swift kamu. Ini penting banget kalau kamu mau bikin aplikasi yang lebih kompleks atau menggunakan library yang sudah ada. SPM bekerja sangat baik di WSL atau lingkungan Linux lainnya.
  2. Belajar Konsep Pemrograman Tingkat Lanjut: Swift itu kaya banget fitur. Pelajari lebih dalam tentang Protocol-Oriented Programming (POP) yang jadi filosofi Swift, Generics untuk kode yang fleksibel, Concurrency (terutama fitur async/await yang modern), Error Handling yang robust, dan Memory Management (ARC). Konsep-konsep ini akan membuat kode kamu lebih efisien, aman, dan mudah di-maintain.
  3. Server-Side Swift: Swift tidak hanya untuk aplikasi iOS/macOS. Dengan framework seperti Vapor atau Kitura (meskipun Kitura tidak seaktif Vapor sekarang), kamu bisa membangun backend atau API dengan Swift. Ini adalah area yang menarik dan punya potensi besar, apalagi kalau kamu sudah nyaman dengan Swift di WSL. Banyak perusahaan yang mulai melirik Swift untuk backend karena performa dan keamanan yang ditawarkannya.
  4. Beralih ke Pengembangan Aplikasi UI (iOS/macOS): Ini adalah tujuan akhir bagi banyak pembelajar Swift. Meskipun kamu bisa belajar dasar-dasarnya di Windows, untuk membuat aplikasi iOS atau macOS dengan UI yang lengkap menggunakan SwiftUI atau UIKit, kamu masih memerlukan Mac. XCode, IDE resmi dari Apple, hanya tersedia di macOS. Namun, jangan khawatir! Dasar Swift yang kamu bangun di Windows akan sangat berguna dan mempercepat proses belajar ketika kamu akhirnya beralih ke Mac. Kamu sudah menguasai bahasanya, tinggal adaptasi dengan framework UI-nya.
  5. Berkontribusi ke Komunitas: Swift adalah open source. Kamu bisa bergabung dengan forum Swift, berkontribusi ke proyek open source (misalnya memperbaiki bug kecil atau menambahkan fitur), atau bahkan membuat library sendiri. Ini cara yang bagus untuk belajar lebih banyak, berjejaring dengan developer lain, dan membangun portfolio yang solid.

Tips Jitu Agar Proses Belajar Swift Kamu Efektif

Belajar bahasa pemrograman itu butuh kesabaran, disiplin, dan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips biar proses belajar Swift kamu makin efektif dan nggak gampang nyerah:

  1. Mulai dari yang Kecil dan Sederhana: Jangan langsung loncat bikin aplikasi kompleks kayak Instagram atau TikTok. Mulai dari "Hello, World!", lalu coba bikin kalkulator sederhana, program yang memproses string, atau game tebak angka di command-line. Bangun fondasi yang kuat dulu sebelum merambah ke hal yang lebih rumit.
  2. Praktik Konsisten adalah Kunci: Teori tanpa praktik itu omong kosong. Usahakan untuk ngoding Swift setiap hari, meskipun cuma 15-30 menit. Otot memori kamu akan terbentuk dan kamu akan makin terbiasa dengan sintaks serta logikanya. Konsistensi lebih penting daripada belajar maraton sesekali.
  3. Baca Dokumentasi Resmi Swift: Dokumentasi Swift dari swift.org itu lengkap banget, lho. Jadikan itu teman setiamu. Banyak banget contoh kode dan penjelasan detail di sana yang ditulis oleh tim pengembang Swift sendiri.
  4. Manfaatkan Beragam Sumber Belajar: Selain dokumentasi, banyak tutorial online gratis (YouTube, Medium, Hacking with Swift oleh Paul Hudson yang sangat direkomendasikan), kursus online berbayar (Udemy, Coursera, Ray Wenderlich), dan buku-buku bagus tentang Swift. Campur-campur sumbernya biar nggak bosan dan kamu dapat perspektif berbeda.
  5. Bergabung dengan Komunitas Swift: Cari grup Telegram, Discord, forum online (seperti Stack Overflow atau forum Swift.org), atau komunitas lokal yang membahas Swift. Jangan ragu bertanya kalau ada yang nggak ngerti, dan coba bantu orang lain kalau kamu bisa. Belajar dari dan bersama orang lain itu cepat banget progresnya.
  6. Pahami Konsep, Bukan Hanya Sintaks: Jangan cuma hafal sintaksnya. Pahami kenapa sebuah fitur itu ada, bagaimana cara kerjanya di balik layar, dan kapan sebaiknya digunakan. Pahami konsep fundamental seperti Value Types vs Reference Types, Protocols, Closures, dan Generics. Pemahaman konsep akan membuatmu jadi developer yang lebih baik, bukan cuma coder.
  7. Buat Proyek Mini (dari Nol): Setelah menguasai dasar-dasar, coba terapkan pengetahuanmu dengan membuat proyek mini sendiri. Misalnya, program command-line untuk mengelola daftar belanjaan, pencatat tugas sederhana, atau game berbasis teks. Ini akan membantu kamu memahami bagaimana berbagai konsep digabungkan dalam proyek nyata.
  8. Jangan Takut Error dan Debugging: Error itu bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar dan pengembangan. Anggap error sebagai petunjuk dari compiler atau runtime tentang apa yang salah di kode kamu. Belajar membaca, memahami, dan memperbaiki pesan error adalah skill yang sangat berharga bagi setiap developer.
  9. Istirahat Cukup dan Jaga Kesehatan: Belajar itu capek, apalagi kalau berhadapan dengan hal baru. Kalau sudah merasa penat atau mentok, istirahatlah sebentar. Berjalan-jalan, minum air, atau melakukan hobi lain. Otak butuh waktu untuk memproses informasi dan beristirahat. Nanti kalau sudah segar, kamu bisa kembali lagi dengan semangat baru dan mungkin menemukan solusi yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Keunggulan Swift sebagai Bahasa Pemrograman

Swift bukan cuma soal bikin aplikasi Apple, lho. Bahasa ini punya keunggulan yang bikin dia jadi pilihan menarik buat banyak developer di berbagai bidang:

  1. Desain Modern dan Intuitif: Sintaks Swift itu bersih, ekspresif, dan gampang dibaca. Fitur seperti type inference (Swift bisa "menebak" tipe data tanpa perlu kamu tulis eksplisit) bikin kode jadi lebih ringkas dan menyenangkan untuk ditulis.
  2. Safety First: Fitur seperti Optionals dan Error Handling yang wajib diimplementasikan bikin kode Swift cenderung lebih aman dari bug atau crash yang disebabkan oleh nil pointer atau kesalahan lainnya yang seringkali merepotkan di bahasa lain. Ini mengurangi waktu debugging dan meningkatkan stabilitas aplikasi secara keseluruhan.
  3. Performa Unggul: Seperti yang sudah disebut, Swift dirancang untuk performa tinggi. Ini penting untuk aplikasi yang butuh kecepatan, mulai dari game intensif sampai aplikasi yang memproses data besar atau melakukan komputasi kompleks di backend.
  4. Interoperabilitas dengan Objective-C: Ini penting banget buat developer yang sudah punya basis kode Objective-C. Swift bisa dengan mudah berinteraksi dan mengimpor kode Objective-C yang sudah ada, memungkinkan transisi yang mulus atau penggunaan library Objective-C lama dalam proyek Swift yang baru.
  5. Ekosistem yang Berkembang Pesat: Meskipun awalnya terfokus pada Apple, ekosistem Swift terus berkembang di luar itu. Ada tool untuk server-side (Vapor), untuk pengembangan machine learning (Swift for TensorFlow, meskipun statusnya kini berubah), bahkan ada usaha untuk cross-platform UI meskipun belum sematang di ekosistem Apple. Ini menunjukkan potensi Swift yang lebih luas di masa depan.
  6. Open Source dan Komunitas Kuat: Status open source-nya berarti siapa pun bisa melihat, memodifikasi, dan berkontribusi pada Swift itu sendiri. Ini mempercepat inovasi dan pengembangan bahasa itu sendiri, serta membangun komunitas yang kuat dan suportif di sekelilingnya.

Kesimpulan

Jadi, sudah jelas ya, teman-teman. Anggapan kalau Swift cuma bisa dipelajari di Mac itu sudah nggak relevan lagi. Meskipun IBM Swift Sandbox yang pernah jadi pionir zero-setup untuk Swift di browser sudah tidak aktif, semangatnya dilanjutkan oleh berbagai online playground modern yang nggak kalah canggih dan mudah diakses. Dan kalau kamu mau serius, Windows Subsystem for Linux (WSL) membuka pintu lebar-lebar untuk pengembangan Swift yang lebih powerful dan lengkap di sistem operasi kesayanganmu.

Belajar Swift di Windows itu bukan lagi mimpi, tapi realita yang sangat bisa kamu wujudkan. Dengan tekad dan tool yang tepat, kamu bisa mulai membangun fondasi yang kuat di bahasa pemrograman yang satu ini, tanpa perlu investasi Mac di awal. Siapa tahu, perjalanan Swift kamu ini bisa jadi awal dari karir yang cemerlang di dunia pengembangan aplikasi atau backend. Jadi, tunggu apa lagi? Ambil laptop Windows kamu, buka browser, dan mulailah perjalanan Swiftmu sekarang juga! Selamat mencoba dan jangan pernah berhenti belajar!

Read more