Perintah Terminal Linux Esensial yang Perlu Kamu Tahu

Perintah Terminal Linux Esensial yang Perlu Kamu Tahu
Photo by Gabriel Heinzer/Unsplash

Oke, buat kamu yang baru nyemplung atau udah mulai sering bersentuhan sama Linux, pasti sering denger soal "Terminal". Mungkin awalnya kelihatan serem, layar hitam dengan tulisan-tulisan aneh. Tapi, percaya deh, terminal ini adalah salah satu tool paling powerful yang ada di Linux. Kalau kamu bisa menguasainya, banyak hal jadi lebih cepat dan efisien dibanding pakai tampilan grafis (GUI).

Nah, di artikel ini, kita bakal ngebahas perintah-perintah terminal Linux yang esensial banget, yang wajib kamu tahu biar makin jago. Kita bakal bahas dengan gaya santai, tapi tetap informatif dan aplikatif. Siap? Yuk, mulai!

Kenalan Dulu Sama Terminal & Shell

Sebelum masuk ke perintahnya, penting buat ngerti sedikit konsep dasarnya.

  • Terminal (atau Terminal Emulator): Ini adalah program yang kamu buka untuk bisa mengetikkan perintah. Kayak jendela Command Prompt di Windows atau Terminal di macOS.

Shell: Ini adalah program yang berjalan di dalam terminal. Tugasnya adalah menerjemahkan perintah yang kamu ketik jadi sesuatu yang dimengerti sama sistem operasi Linux. Shell yang paling umum dan biasanya jadi default* adalah Bash (Bourne Again SHell). Jadi, saat kamu ngetik perintah, sebenernya kamu lagi ngobrol sama si Bash ini.

Oke, dasarnya udah. Sekarang kita masuk ke dagingnya: perintah-perintah esensial!

1. Navigasi Direktori: Pindah-Pindah Folder Kayak Pro

Di GUI, kamu klik folder buat masuk. Di terminal, kita pakai perintah. Ini beberapa yang paling sering dipakai:

  • pwd (Print Working Directory)

Perintah ini simpel banget: dia cuma ngasih tau kamu lagi ada di direktori (folder) mana sekarang. Penting biar nggak nyasar!

bash
    pwd

Outputnya bakal kayak /home/namauser/Documents atau semacamnya.

  • cd (Change Directory)

Ini perintah buat pindah direktori. Mau masuk ke folder lain? Pakai cd. * Pindah ke subdirektori: cd NamaFolder (Contoh: cd Documents) * Pindah ke direktori induk (naik satu level): cd .. * Pindah langsung ke direktori home kamu: cd (tanpa argumen apa-apa) atau cd ~ * Pindah ke direktori root: cd / * Pindah ke direktori sebelumnya: cd -

Tips: Gunakan Tab Completion! Coba ketik cd Doc terus tekan tombol Tab. Kalau cuma ada satu folder yang namanya diawali "Doc", Bash bakal otomatis melengkapinya jadi cd Documents/. Hemat waktu banget!

  • ls (List)

Perintah ini buat nampilin isi dari direktori tempat kamu berada sekarang. Apa aja file dan folder yang ada di situ? ls jawabannya. * ls: Tampilan standar. * ls -l: Tampilan panjang (long format), ngasih info lebih detail kayak hak akses, pemilik, ukuran file, tanggal modifikasi. Ini sering banget dipakai. * ls -a: Menampilkan semua file, termasuk file tersembunyi (yang namanya diawali titik, contoh: .bashrc). * ls -lh: Kombinasi -l dan -h (human-readable), ukuran file jadi lebih gampang dibaca (misal: 10K, 2M, 1G). Favorit banyak orang! * ls -lt: Menampilkan daftar panjang, diurutkan berdasarkan waktu modifikasi (yang terbaru di atas). * ls -ltr: Sama kayak -lt tapi dibalik (reverse), yang terlama di atas.

2. Manajemen File dan Direktori: Bikin, Hapus, Salin, Pindahin

Setelah bisa navigasi, saatnya mengelola file dan folder.

  • mkdir (Make Directory)

Buat bikin direktori (folder) baru.

bash
    mkdir FolderBaruSaya
    mkdir project-alpha project-beta # Bikin beberapa folder sekaligus
    mkdir -p Project/Assets/Images # Opsi -p bikin parent directory kalo belum ada
  • touch

Perintah ini serbaguna. Paling sering dipakai buat bikin file kosong baru. Kalau filenya udah ada, touch bakal update waktu modifikasinya aja.

bash
    touch catatan.txt
    touch index.html style.css script.js # Bikin beberapa file kosong
  • cp (Copy)

Buat menyalin (copy) file atau direktori. * Salin file: cp filesumber filetujuan (Contoh: cp catatan.txt backup_catatan.txt) * Salin file ke direktori lain: cp file.txt NamaFolder/ * Salin direktori (harus pakai opsi -r untuk rekursif): cp -r FolderSumber FolderTujuan (Contoh: cp -r Project LamaProject/)

  • mv (Move)

Perintah ini punya dua fungsi utama: memindahkan file/direktori atau mengganti nama (rename) file/direktori. * Pindahin file/folder: mv sumber tujuan (Contoh: mv laporan.docx Documents/) * Rename file/folder: mv namalama namabaru (Contoh: mv catatan.txt catatan_penting.txt)

  • rm (Remove)

Buat menghapus file. HATI-HATI! File yang dihapus pakai rm biasanya nggak masuk ke Trash Bin, langsung hilang permanen. * Hapus file: rm namafile (Contoh: rm filesampah.tmp) * Hapus beberapa file: rm file1.txt file2.log * Hapus file dengan konfirmasi: rm -i nama_file (Akan tanya dulu sebelum hapus)

  • rmdir (Remove Directory)

Buat menghapus direktori kosong. Kalau direktorinya ada isinya, rmdir bakal error.

bash
    rmdir FolderKosong
  • rm -r atau rm -rf

Ini cara buat hapus direktori beserta isinya (rekursif). * rm -r NamaFolder: Hapus folder dan isinya, biasanya minta konfirmasi untuk tiap file (tergantung setting). rm -rf NamaFolder: PERINTAH BERBAHAYA! Hapus folder dan isinya secara paksa (-f) tanpa konfirmasi sama sekali. Pastikan kamu bener-bener yakin sebelum pakai ini. Salah ketik sedikit bisa fatal! Use with extreme caution!*

3. Melihat Isi File: Intip Tanpa Buka Editor

Kadang kita cuma perlu liat isi file teks sebentar, nggak perlu buka editor grafis.

  • cat (Concatenate)

Menampilkan seluruh isi file teks ke terminal. Cocok buat file pendek. Kalau filenya panjang banget, terminalmu bakal penuh tulisan.

bash
    cat nama_file.txt

cat juga bisa gabungin file: cat file1.txt file2.txt > file_gabungan.txt

  • less

Ini pager, program buat nampilin isi file halaman per halaman. Sangat berguna buat file panjang. Kamu bisa scroll naik/turun pakai panah atau PageUp/PageDown, cari teks pakai /, dan keluar pakai q. Jauh lebih nyaman dari cat untuk file besar.

bash
    less namafilepanjang.log
  • more

Mirip less, tapi lebih tua dan fiturnya lebih sedikit. Biasanya less lebih direkomendasikan. Keluar juga pakai q.

  • head

Menampilkan beberapa baris pertama dari file (defaultnya 10 baris).

bash
    head nama_file.txt
    head -n 20 nama_file.log # Tampilkan 20 baris pertama
  • tail

Menampilkan beberapa baris terakhir dari file (defaultnya 10 baris). Sangat berguna buat liat log file terbaru.

bash
    tail nama_file.log
    tail -n 50 nama_file.log # Tampilkan 50 baris terakhir
    tail -f nama_file.log # Opsi -f (follow) keren banget! Dia bakal terus nampilin baris baru yang ditambahkan ke file secara real-time. Tekan Ctrl+C buat berhenti.

4. Hak Akses dan Kepemilikan: Siapa Boleh Ngapain?

Linux itu multi-user, jadi penting buat ngatur siapa yang boleh baca, tulis, atau eksekusi file.

  • chmod (Change Mode)

Mengubah hak akses file/direktori. Hak akses ada 3: read (r), write (w), execute (x) untuk 3 jenis pengguna: user (pemilik), group, others. Cara pakainya bisa pakai simbol (kayak chmod u+x file.sh buat nambah hak eksekusi untuk user) atau angka oktal (kayak chmod 755 script.py). Angka oktal ini sering dipakai: * 7: rwx (read, write, execute) - 4+2+1 * 6: rw- (read, write) - 4+2+0 * 5: r-x (read, execute) - 4+0+1 * 4: r-- (read only) - 4+0+0 * 0: --- (no permissions) Jadi, chmod 755 namafile artinya: pemilik bisa rwx (7), grup bisa r-x (5), lainnya bisa r-x (5). Ini umum buat skrip atau direktori web. chmod 644 namafile artinya: pemilik bisa rw- (6), grup bisa r-- (4), lainnya bisa r-- (4). Ini umum buat file biasa.

  • chown (Change Owner)

Mengubah pemilik dan/atau grup dari file/direktori. Biasanya perlu hak akses root (pakai sudo).

bash
    sudo chown userbaru:gruparu nama_file.txt
    sudo chown userbaru nama_file.txt # Ganti user aja
    sudo chown :grupbaru nama_file.txt # Ganti grup aja
    sudo chown -R userbaru:gruparu NamaFolder/ # Ganti kepemilikan folder dan isinya (-R rekursif)
  • sudo (Superuser Do)

Ini bukan perintah manajemen file, tapi krusial. sudo memungkinkan kamu menjalankan perintah sebagai superuser (root) atau user lain. Banyak perintah administratif (install software, ubah file sistem, chown) butuh hak akses root.

bash
    sudo apt update # Contoh di Debian/Ubuntu
    sudo dnf update # Contoh di Fedora
    sudo rm filemilikroot.txt

Pakai sudo dengan bijak. Jangan biasakan menjalankan semua perintah pakai sudo kalau nggak perlu.

5. Mencari File dan Teks: Nggak Perlu Bingung Lagi

File hilang atau lupa di mana naruh teks penting? Tenang, ada jagoannya.

  • find

Perintah super canggih buat mencari file dan direktori berdasarkan berbagai kriteria (nama, ukuran, tipe, waktu modifikasi, dll.). * Cari file berdasarkan nama di direktori saat ini dan subdirektorinya: find . -name "nama_file.txt" (Titik . artinya direktori saat ini) Cari file berdasarkan nama (case-insensitive): find . -iname "NamaFile" (Pakai wildcard *) Cari direktori berdasarkan nama: find /home/user -type d -name "Project" * Cari file yang dimodifikasi dalam 1 hari terakhir: find . -type f -mtime -1 * Cari file yang ukurannya lebih dari 10MB: find . -type f -size +10M find punya banyak opsi, pelajari pelan-pelan sesuai kebutuhan.

  • grep (Global Regular Expression Print)

Perintah andalan buat mencari pola teks di dalam file. Berguna banget buat nyari baris kode, log error, atau informasi spesifik. * Cari teks dalam satu file: grep "katakunci" namafile.txt * Cari teks (case-insensitive): grep -i "KataKunci" nama_file.txt * Cari teks di semua file dalam direktori (rekursif): grep -r "kata_kunci" . (Titik . artinya direktori saat ini) * Tampilkan nomor baris yang cocok: grep -n "error" logfile.log Tampilkan baris yang tidak* cocok: grep -v "debug" logfile.log

Tips Pro: Kamu bisa menggabungkan find dan grep pakai piping (|). Contoh: cari semua file .log lalu cari teks "Error" di dalamnya: find . -name "*.log" -print0 | xargs -0 grep -i "Error"

6. Manajemen Paket: Install, Update, Hapus Software

Tiap distribusi Linux biasanya punya sistem manajemen paket sendiri. Ini beberapa yang umum:

  • Untuk Debian/Ubuntu/Mint (dan turunannya): Pakai apt (lebih baru dan user-friendly) atau apt-get.

* Update daftar paket: sudo apt update * Upgrade paket terinstall: sudo apt upgrade * Install paket baru: sudo apt install nama_paket (Contoh: sudo apt install htop) * Hapus paket: sudo apt remove nama_paket * Hapus paket beserta konfigurasinya: sudo apt purge nama_paket * Cari paket: apt search nama_paket

  • Untuk Fedora/CentOS/RHEL (dan turunannya): Pakai dnf (lebih baru) atau yum (lebih tua).

* Update semua paket: sudo dnf update (atau sudo yum update) * Install paket baru: sudo dnf install nama_paket (Contoh: sudo dnf install htop) * Hapus paket: sudo dnf remove nama_paket * Cari paket: dnf search nama_paket

7. Mendapatkan Bantuan: Jangan Ragu Bertanya!

Nggak hafal semua perintah dan opsinya? Wajar banget! Linux menyediakan bantuan bawaan.

  • man (Manual)

Menampilkan halaman manual (manual page) dari sebuah perintah. Ini dokumentasi lengkapnya.

bash
    man ls
    man grep
    man man # Yes, ada manual untuk perintah man itu sendiri!

Navigasi di dalam man mirip less (pakai panah, PageUp/Down, / buat cari, q buat keluar).

  • --help

Banyak perintah menyediakan opsi --help (atau kadang -h) buat nampilin ringkasan penggunaan dan opsi-opsi dasarnya. Biasanya lebih ringkas dari man.

bash
    ls --help
    grep --help
    mkdir --help

8. Beberapa Perintah Bermanfaat Lainnya

  • history: Menampilkan daftar perintah yang pernah kamu ketik sebelumnya.
  • top / htop: Menampilkan proses yang sedang berjalan secara real-time, penggunaan CPU, memori, dll. htop adalah versi top yang lebih interaktif dan berwarna, biasanya perlu diinstall dulu (sudo apt install htop atau sudo dnf install htop). Sangat direkomendasikan!
  • ps: Menampilkan snapshot proses yang sedang berjalan. ps aux sering dipakai untuk melihat semua proses dari semua user.
  • kill: Mengirim sinyal ke proses, biasanya untuk menghentikannya. Kamu perlu tahu Process ID (PID) nya (bisa dilihat pakai ps atau htop). Contoh: kill 12345 (mengirim sinyal TERM), kill -9 12345 (mengirim sinyal KILL, lebih paksa).
  • ping: Cek konektivitas ke host lain di jaringan. Contoh: ping google.com (Tekan Ctrl+C buat berhenti).
  • ip addr (atau ifconfig di sistem lama): Menampilkan informasi konfigurasi jaringan (alamat IP, dll.).
  • clear: Membersihkan layar terminal.
  • exit: Keluar dari sesi shell atau menutup terminal.

Tips Tambahan Biar Makin Lancar

Tab Completion: Udah disebut tadi, tapi ini game changer*. Tekan Tab buat melengkapi nama perintah, file, atau direktori. Tekan dua kali kalau ada banyak kemungkinan.

  • History Navigation: Tekan panah atas/bawah buat menjelajahi perintah yang udah pernah kamu pakai. Hemat ngetik ulang.
  • Ctrl+R: Mencari perintah di history secara interaktif. Tekan Ctrl+R lalu mulai ketik bagian dari perintah yang kamu ingat.
  • Piping (|): Mengalirkan output dari satu perintah menjadi input untuk perintah lain. Contoh: ls -l | grep ".txt" (menampilkan daftar file detail, lalu hanya ambil baris yang mengandung ".txt").
  • Redirection (> dan >>): Mengarahkan output perintah ke file.

* >: Menimpa isi file (kalau udah ada) atau membuat file baru. ls -l > daftar_file.txt * >>: Menambahkan output ke akhir file. echo "Log baru" >> catatan.log

  • Aliases: Membuat shortcut untuk perintah panjang. Edit file konfigurasi shell kamu (misal ~/.bashrc) dan tambahkan baris seperti alias ll='ls -alh'. Setelah itu, cukup ketik ll untuk menjalankan ls -alh.

Kesimpulan

Menguasai terminal Linux itu kayak belajar bahasa baru. Awalnya mungkin agak kagok, tapi semakin sering dipakai, bakal semakin nyaman dan cepat. Perintah-perintah yang kita bahas di sini adalah fondasi yang kuat. Jangan takut buat coba-coba (di direktori aman tentunya!), baca man pages, dan cari tutorial lebih lanjut kalau penasaran.

Terminal bukan cuma buat para geek atau sysadmin. Buat kamu yang tertarik programming, data science, atau sekadar pengen lebih efisien pakai Linux, terminal adalah teman baikmu. Jadi, selamat menjelajah dunia command line! Terus latihan, dan kamu bakal kaget sendiri seberapa banyak hal keren yang bisa kamu lakukan dengan beberapa ketukan di keyboard.

Read more