Penggunaan Array dalam Algoritma Pemrograman C/C++ (Array 1 Dimensi, 2 Dimensi, 3 Dimensi)

Penggunaan Array dalam Algoritma Pemrograman C/C++ (Array 1 Dimensi, 2 Dimensi, 3 Dimensi)
Photo by Danial Igdery / Unsplash

Array adalah salah satu struktur data yang sangat sering digunakan dalam pemrograman. Array memungkinkan kita menyimpan beberapa nilai dengan tipe data yang sama dalam satu variabel. Dengan array, kamu bisa mengelola data dengan lebih efisien dan terorganisir. Di C/C++, array dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menyimpan data sederhana hingga membangun algoritma kompleks.

Dalam artikel ini, kita akan membahas:

  1. Konsep dasar array.
  2. Array 1 dimensi.
  3. Array 2 dimensi.
  4. Array 3 dimensi.
  5. Contoh program untuk masing-masing jenis array.

Apa Itu Array?

Array adalah kumpulan elemen yang memiliki tipe data yang sama dan disimpan secara berurutan dalam memori. Setiap elemen dalam array dapat diakses menggunakan indeks.

Kelebihan Array:

  • Menyimpan banyak data dalam satu variabel.
  • Akses elemen menggunakan indeks (akses cepat).
  • Mempermudah pengolahan data dalam jumlah besar.

Sintaks Dasar Array di C/C++

tipe_data nama_array[ukuran];
  • tipe_data: Tipe data elemen dalam array (misalnya int, float, char).
  • nama_array: Nama variabel array.
  • ukuran: Jumlah elemen yang bisa disimpan.

1. Array 1 Dimensi

Konsep

Array 1 dimensi adalah array sederhana yang hanya memiliki satu baris data. Cocok digunakan untuk menyimpan daftar nilai seperti angka atau string.

Deklarasi dan Inisialisasi

int angka[5];                // Deklarasi array dengan ukuran 5
int nilai[3] = {10, 20, 30}; // Deklarasi dan inisialisasi

Mengakses Elemen Array

Indeks array dimulai dari 0. Misalnya:

cout << nilai[0]; // Output: 10

Contoh Program

Menyimpan dan menampilkan daftar nilai.

#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
    int angka[5]; // Deklarasi array

    // Input nilai
    cout << "Masukkan 5 angka:\n";
    for (int i = 0; i < 5; i++) {
        cin >> angka[i];
    }

    // Menampilkan nilai
    cout << "Angka yang Anda masukkan adalah:\n";
    for (int i = 0; i < 5; i++) {
        cout << angka[i] << " ";
    }

    return 0;
}

Output:

Masukkan 5 angka:
1 2 3 4 5
Angka yang Anda masukkan adalah:
1 2 3 4 5

2. Array 2 Dimensi

Konsep

Array 2 dimensi digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk tabel atau matriks. Array ini memiliki baris dan kolom.

Deklarasi dan Inisialisasi

int matriks[2][3];                      // Deklarasi array 2 dimensi
int tabel[2][3] = {{1, 2, 3}, {4, 5, 6}}; // Inisialisasi array

Mengakses Elemen

Elemen array diakses menggunakan indeks baris dan kolom:

cout << tabel[1][2]; // Output: 6

Contoh Program

Menampilkan elemen matriks.

#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
    int matriks[2][3]; // Deklarasi array 2 dimensi

    // Input nilai
    cout << "Masukkan elemen matriks 2x3:\n";
    for (int i = 0; i < 2; i++) {
        for (int j = 0; j < 3; j++) {
            cin >> matriks[i][j];
        }
    }

    // Menampilkan matriks
    cout << "Matriks yang Anda masukkan:\n";
    for (int i = 0; i < 2; i++) {
        for (int j = 0; j < 3; j++) {
            cout << matriks[i][j] << " ";
        }
        cout << endl;
    }

    return 0;
}

Output:

Masukkan elemen matriks 2x3:
1 2 3
4 5 6
Matriks yang Anda masukkan:
1 2 3
4 5 6

3. Array 3 Dimensi

Konsep

Array 3 dimensi digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk balok, misalnya tabel yang memiliki lapisan.

Deklarasi dan Inisialisasi

int array3D[2][3][4];                       // Deklarasi array 3 dimensi
int data[2][2][2] = {{{1, 2}, {3, 4}}, {{5, 6}, {7, 8}}}; // Inisialisasi

Mengakses Elemen

Indeks array 3 dimensi menggunakan tiga parameter:

cout << data[1][0][1]; // Output: 6

Contoh Program

Menyimpan dan menampilkan data dari array 3 dimensi.

#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
    int array3D[2][2][2]; // Deklarasi array 3 dimensi

    // Input nilai
    cout << "Masukkan elemen array 2x2x2:\n";
    for (int i = 0; i < 2; i++) {
        for (int j = 0; j < 2; j++) {
            for (int k = 0; k < 2; k++) {
                cin >> array3D[i][j][k];
            }
        }
    }

    // Menampilkan elemen array
    cout << "Elemen array 3D adalah:\n";
    for (int i = 0; i < 2; i++) {
        for (int j = 0; j < 2; j++) {
            for (int k = 0; k < 2; k++) {
                cout << "array3D[" << i << "][" << j << "][" << k << "] = " << array3D[i][j][k] << endl;
            }
        }
    }

    return 0;
}

Output:

Masukkan elemen array 2x2x2:
1 2
3 4
5 6
7 8
Elemen array 3D adalah:
array3D[0][0][0] = 1
array3D[0][0][1] = 2
array3D[0][1][0] = 3
...

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Array

  1. Tidak Menginisialisasi Nilai
    Elemen array yang tidak diinisialisasi dapat memiliki nilai sampah.
  2. Menggunakan Ukuran Negatif
    Ukuran array harus berupa bilangan positif.

Indeks Keluar dari Batas (Out of Bounds)
Akses elemen di luar ukuran array akan menghasilkan perilaku tidak terduga.Contoh:

int angka[5];
cout << angka[5]; // Salah: Indeks valid hanya 0-4

Kesimpulan

Array adalah struktur data yang sangat penting di C/C++. Dengan array, kamu bisa menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar dengan lebih mudah. Mulai dari array 1 dimensi untuk data linear, array 2 dimensi untuk matriks, hingga array 3 dimensi untuk data lebih kompleks, semuanya memiliki peran masing-masing.

Read more