Kuasai Perintah Dasar Linux Ini Agar Kamu Makin Pede

Kuasai Perintah Dasar Linux Ini Agar Kamu Makin Pede
Photo by Salman Mukti/Unsplash

Yo, Gengs! Pernah nggak sih, pas lagi nongkrong atau ngobrolin soal teknologi, tiba-tiba ada yang nyeletuk soal Linux, terminal, atau command line? Terus kamu diem-diem bae karena ngerasa itu kayak bahasa alien? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak banget yang awalnya ngerasa intimidated sama layar hitam dengan tulisan putih itu. Padahal nih, nguasain perintah dasar Linux itu bisa jadi game changer banget, lho. Nggak cuma bikin kamu keliatan keren di mata temen-temen tech, tapi juga ngebuka banyak banget pintu di dunia kerja, mulai dari web development, data science, cyber security, sampe system administration.

Intinya, kalau kamu pengen serius di dunia teknologi, kenalan sama Linux dan perintah dasarnya itu udah kayak kewajiban nggak tertulis. Kabar baiknya, nggak sesusah yang dibayangin kok. Cukup mulai dari yang dasar, sering latihan, dan voila! Kamu bakal makin pede buat ngoprek lebih jauh.

Nah, artikel ini bakal ngebahas perintah-perintah dasar Linux yang wajib banget kamu kuasai. Kita bakal bedah satu-satu dengan bahasa santai tapi tetap jelas, biar kamu gampang ngertinya. Yuk, siapin diri kamu buat naik level!

Kenalan Dulu Sama "Rumahnya": Terminal atau Command Line Interface (CLI)

Sebelum masuk ke perintahnya, kenalan dulu yuk sama tempat kita bakal 'main'. Namanya Terminal atau Command Line Interface (CLI). Anggap aja ini kayak jendela atau pintu buat ngobrol langsung sama inti sistem operasi Linux kamu. Beda sama tampilan grafis (GUI) yang pakai klik mouse dan ikon, di CLI kita pakai ketikan perintah teks.

Kenapa sih pakai CLI?

  1. Efisien: Banyak tugas bisa dilakuin lebih cepet pakai perintah teks dibanding klik sana-sini.
  2. Powerfull: Kamu punya kontrol lebih penuh atas sistem.
  3. Otomatisasi: Gampang banget bikin skrip buat ngelakuin tugas berulang.
  4. Remote Access: Ngendaliin server atau komputer lain dari jauh itu paling enak pakai CLI (biasanya via SSH).
  5. Resource Ringan: Nggak makan banyak memori atau CPU kayak GUI.

Oke, udah siap? Mari kita mulai petualangan di dunia command line!

Perintah Wajib #1: Navigasi Direktori (Biar Nggak Nyasar!)

Ini fundamental banget. Kamu harus tau cara pindah-pindah antar folder (di Linux disebut direktori).

  • pwd (Print Working Directory)

Gunanya buat nunjukkin kamu lagi ada di direktori mana sekarang. Biar nggak bingung lagi di mana posisi kamu. Contoh:

bash
    pwd

Outputnya bakal kayak /home/nama_user/Documents gitu.

  • cd (Change Directory)

Ini perintah buat pindah direktori. Penting banget! Contoh: * Pindah ke direktori Pictures: cd Pictures * Pindah ke direktori di atasnya (parent directory): cd .. * Pindah langsung ke home directory kamu: cd (tanpa argumen apa-apa) atau cd ~ * Pindah ke root directory: cd / * Pindah ke direktori sebelumnya: cd -

  • ls (List)

Buat ngeliat isi dari direktori tempat kamu berada sekarang (file dan direktori lain di dalamnya). Contoh: * Lihat isi direktori saat ini: ls * Lihat isi dengan detail (izin akses, pemilik, ukuran, tanggal modifikasi): ls -l * Lihat semua file, termasuk yang tersembunyi (biasanya diawali titik): ls -a * Kombinasi detail dan semua file: ls -la atau ls -al * Lihat isi direktori lain tanpa pindah: ls /var/log

Perintah Wajib #2: Manajemen File dan Direktori (Bikin, Hapus, Pindahin)

Setelah bisa jalan-jalan, saatnya belajar ngatur 'barang-barang' kamu.

  • mkdir (Make Directory)

Buat bikin direktori baru. Contoh:

bash
    mkdir ProyekBaru

Ini bakal bikin direktori namanya ProyekBaru di lokasi kamu sekarang. Kamu juga bisa bikin beberapa sekaligus: mkdir Folder1 Folder2 Folder3.

  • touch

Biasanya dipakai buat bikin file kosong baru atau update timestamp (waktu akses/modifikasi) file yang udah ada. Contoh:

bash
    touch catatan_penting.txt

Ini bikin file kosong catatan_penting.txt.

  • cp (Copy)

Buat nyalin file atau direktori. Contoh: * Nyalin file: cp fileasli.txt salinanfile.txt * Nyalin file ke direktori lain: cp file_penting.doc Documents/ * Nyalin direktori beserta isinya (pakai opsi -r untuk rekursif): cp -r FolderLama FolderBaru

  • mv (Move)

Bisa buat mindahin file/direktori, atau buat ganti nama (rename). Contoh: * Mindahin file: mv laporan_lama.pdf Arsip/ * Ganti nama file: mv namafilelama.txt namafilebaru.txt * Mindahin dan ganti nama direktori: mv ProyekLama ProyekSelesai

  • rm (Remove)

Buat hapus file. HATI-HATI! File yang dihapus pakai rm biasanya nggak masuk Trash Bin, jadi ilang permanen. Contoh: * Hapus file: rm filegakpenting.tmp * Hapus file dengan konfirmasi (disarankan untuk pemula): rm -i fileyangmau_dihapus.txt * Hapus direktori kosong: rmdir NamaDirektoriKosong (atau bisa juga pakai rm -d) * Hapus direktori beserta isinya (rekursif dan paksa, SANGAT BERBAHAYA JIKA SALAH!): rm -rf NamaDirektori (Gunakan dengan sangat hati-hati!)

Perintah Wajib #3: Melihat Isi File (Ngintip Dulu)

Udah punya file, sekarang gimana cara liat isinya tanpa buka editor teks grafis?

  • cat (Concatenate)

Nampilin seluruh isi file ke layar terminal. Cocok buat file yang isinya pendek. Contoh: cat config.txt

  • less

Nampilin isi file per halaman. Kamu bisa scroll ke atas/bawah pakai panah atau PageUp/PageDown. Lebih enak buat file panjang. Keluar pakai tombol q. Contoh: less logpanjangbanget.log

  • more

Mirip less, tapi lebih jadul. Biasanya cuma bisa scroll ke bawah (pakai spasi). Keluar pakai q. less lebih direkomendasikan. Contoh: more README.md

  • head

Nampilin beberapa baris pertama dari file (defaultnya 10 baris). Contoh: * Lihat 10 baris pertama: head data_besar.csv * Lihat 5 baris pertama: head -n 5 data_besar.csv

  • tail

Nampilin beberapa baris terakhir dari file (defaultnya 10 baris). Berguna banget buat liat log terbaru. Contoh: * Lihat 10 baris terakhir: tail error.log * Lihat 20 baris terakhir: tail -n 20 access.log Lihat update log secara real-time*: tail -f application.log (Tekan Ctrl+C untuk berhenti)

Perintah Wajib #4: Hak Akses (Siapa Boleh Ngapain?)

Di Linux, setiap file dan direktori punya izin akses (permissions) yang nentuin siapa aja yang boleh baca (read), nulis (write), atau eksekusi (execute).

  • chmod (Change Mode)

Buat ngubah izin akses file/direktori. Konsepnya agak panjang, tapi intinya ada 3 jenis user (Owner, Group, Others) dan 3 jenis izin (Read r, Write w, Execute x). Bisa pakai mode numerik (misal 755) atau simbolik (misal u+x, go-w). Contoh (Simbolik): * Nambahin izin eksekusi buat owner (user): chmod u+x skripku.sh * Ngehapus izin nulis buat group dan others: chmod go-w file_rahasia.txt * Ngasih izin baca-tulis ke owner, dan hanya baca ke group & others: chmod u=rw,go=r data.csv Contoh (Numerik - sering dipakai): * chmod 755 skripku.sh (Owner: rwx, Group: r-x, Others: r-x) - Umum untuk skrip * chmod 644 data.txt (Owner: rw-, Group: r--, Others: r--) - Umum untuk file data biasa

Tips: Kamu bisa liat izin akses pakai ls -l.

  • chown (Change Owner)

Buat ganti pemilik file/direktori. Biasanya butuh hak akses root (pakai sudo). Contoh: sudo chown namauserbaru:namagrupbaru file_penting.txt

Perintah Wajib #5: Manajemen Proses (Liat Apa Aja yang Jalan)

Kadang perlu tau program apa aja yang lagi jalan di sistem kamu.

  • ps (Process Status)

Nampilin proses yang lagi jalan. Contoh: * Lihat proses yang jalan di terminal kamu saat ini: ps * Lihat semua proses yang jalan milik user kamu: ps u * Lihat semua proses yang jalan di sistem (sering dipakai): ps aux atau ps -ef

  • top atau htop

Nampilin daftar proses yang lagi jalan secara real-time, diurutin berdasarkan penggunaan CPU. htop itu versi lebih canggih dan interaktif dari top (mungkin perlu install dulu: sudo apt install htop atau sudo yum install htop). Keluar pakai q.

  • kill

Buat 'matiin' paksa proses yang nge-hang atau nggak diinginkan. Kamu butuh Process ID (PID) dari prosesnya (bisa diliat pakai ps atau top). Contoh: * Matiin proses dengan PID 1234 (sinyal standar, TERM): kill 1234 * Matiin paksa proses dengan PID 5678 (sinyal KILL): kill -9 5678 (Gunakan hati-hati!)

Perintah Wajib #6: Jaringan Dasar (Cek Koneksi)

Perintah simpel buat cek konektivitas jaringan.

  • ping

Buat ngecek koneksi ke host lain (misal website atau server). Contoh: ping google.com (Tekan Ctrl+C untuk berhenti)

  • ifconfig (Interface Configuration - Agak Jadul) atau ip addr (Lebih Baru)

Buat liat konfigurasi network interface di komputer kamu (termasuk IP address). Contoh: ip addr show atau ifconfig

Perintah Wajib #7: Mencari Bantuan (Kalau Lupa atau Bingung)

Nggak ada yang hafal semua perintah dan opsinya. Ini cara cari contekan:

  • man (Manual)

Nampilin halaman manual (dokumentasi) dari sebuah perintah. Lengkap banget! Contoh: man ls (Keluar pakai q)

  • [perintah] --help

Kebanyakan perintah punya opsi --help yang nampilin bantuan singkat langsung di terminal. Lebih ringkas dari man. Contoh: cp --help

Bonus: Perintah Berguna Lainnya

  • sudo (Super User Do)

Menjalankan perintah sebagai user lain, biasanya sebagai root (administrator). Penting banget buat tugas-tugas administratif (install software, ubah file sistem, dll). Kamu akan diminta password user kamu. Contoh: sudo apt update (di sistem Debian/Ubuntu)

  • apt, yum, dnf (Package Managers)

Perintah buat install, update, dan hapus software. Perintahnya beda tergantung distribusi Linux kamu: * Debian/Ubuntu: apt (misal: sudo apt install namapaket, sudo apt update, sudo apt upgrade, sudo apt remove namapaket) * Fedora: dnf (misal: sudo dnf install nama_paket) * CentOS/RHEL (lama): yum (misal: sudo yum install nama_paket)

  • grep (Global Regular Expression Print)

Buat nyari teks/pola di dalam file atau output perintah lain. Powerfull banget! Contoh: * Cari kata 'error' di file log: grep "error" application.log Cari proses 'nginx' dari output ps aux: ps aux | grep nginx (Tanda | disebut pipe*, buat mengalirkan output satu perintah ke input perintah lain).

  • nano atau vim (Text Editors)

Editor teks berbasis terminal. nano lebih simpel buat pemula, vim lebih powerful tapi learning curve-nya curam. Contoh: nano file_baru.txt atau vim skrip.py

Tips Biar Makin Jago:

  1. Praktek, Praktek, Praktek: Jangan cuma dibaca. Coba langsung di terminal Linux kamu. Bisa pakai Virtual Machine (VirtualBox, VMware), WSL (Windows Subsystem for Linux) di Windows, atau langsung install Linux di komputer/laptop.
  2. Jangan Takut Salah (Tapi Hati-hati): Eksperimen itu penting. Tapi selalu waspada, terutama kalau pakai sudo atau rm -rf. Pahami dulu perintahnya sebelum dijalankan.
  3. Mulai dari yang Simpel: Kuasai dulu navigasi (cd, ls, pwd), lalu manajemen file dasar (mkdir, cp, mv, rm), baru lanjut ke yang lain.
  4. Gunakan Sehari-hari: Coba ganti kebiasaan. Kalau biasanya buka file manager grafis, coba pakai cd dan ls. Kalau mau edit file konfigurasi kecil, coba pakai nano.
  5. Cari Kasus Penggunaan Nyata: Coba otomatisasi tugas kecil, kelola file proyek kamu via terminal, atau coba setup server sederhana (misal web server lokal).
  6. Manfaatkan Bantuan: Jangan ragu pakai man atau --help. Banyak juga tutorial dan forum online (Stack Overflow, Ask Ubuntu, dll) yang bisa bantu kalau mentok.

Menguasai perintah dasar Linux ini memang butuh waktu dan kesabaran. Tapi percayalah, investasi waktu kamu sekarang bakal ngebuka banyak kemudahan dan peluang di masa depan. Ini bukan cuma soal nambah skill teknis, tapi juga ngelatih cara berpikir logis dan problem solving.

Jadi, gimana? Udah nggak terlalu keder lagi kan sama layar hitam? Anggap aja ini kayak belajar bahasa baru, bahasa untuk 'ngomong' langsung sama inti komputer kamu. Makin sering dipakai, makin lancar. Dengan bekal perintah-perintah dasar ini, kamu udah punya fondasi kuat buat menjelajahi dunia Linux yang luas dan seru. Selamat bereksplorasi dan semoga makin pede ngopreknya!

Read more