Memahami 3 Jenis Api Model pada HTML5


Selamat datang di artikel terbaru kami! Kali ini kita akan membahas 3 Api Model HTML5 yang pastinya akan membuat website Anda semakin interaktif. Siap-siap, karena Api Model yang akan kita bahas adalah yang paling sering digunakan, yaitu Webstorage Api, Geolocation Api, dan Drag and Drop Api.

Webstorage Api, tidak hanya membantu menyimpan data pada sisi client, tapi juga memudahkan penggunaan data pada browser tanpa membebani server. Sementara itu, Geolocation Api memungkinkan Anda untuk mengakses lokasi pengguna. Bagaimana caranya? Ikuti artikel ini untuk penjelasan lebih detail. Terakhir, Drag and Drop Api memudahkan pengguna untuk melakukan drag dan drop file tanpa harus menggunakan plugin atau aplikasi tambahan.

Jangan khawatir, kami akan memberikan penjelasan mendalam tentang ketiga api model tersebut agar Anda dapat memanfaatkannya dengan baik. Mari kita mulai!

3 Api Model HTML5

Jangan lewatkan pembahasan penting kali ini! Kita akan membahas tiga api model HTML5 yang dapat membuat pengalaman website Anda semakin interaktif. Dalam dunia developer, Application Programming Interface atau yang lebih dikenal dengan API merupakan salah satu software yang sangat membantu untuk mengintegrasikan dan memungkinkan akses dua aplikasi berbeda untuk saling terhubung dengan mudah.

Pada HTML5, terdapat tiga api model yang sangat populer di kalangan web developer, yaitu Webstorage Api, Geolocation Api, dan Drag and Drop Api. Masing-masing dari ketiga api model tersebut memiliki keunikan dan kegunaannya tersendiri. Webstorage Api, misalnya, memungkinkan Anda untuk menyimpan data secara lokal pada sisi client, sehingga mempermudah penggunaan data pada browser tanpa membebani server.

Nah, bagaimana dengan Geolocation Api dan Drag and Drop Api? Jangan khawatir, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai ketiga api model tersebut agar Anda bisa memanfaatkannya dengan baik. Jadi, simak terus artikel ini untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan pastinya berguna.

Webstorage API

Mari kita bahas Webstorage, sebuah Web API yang sangat berguna untuk menyimpan data secara lokal pada sisi client. Dibandingkan dengan menggunakan objek atau array, Webstorage memiliki keunggulan yang lebih baik. Data yang disimpan dalam objek atau array JavaScript bersifat sementara dan akan hilang ketika terjadi reload atau perubahan URL pada browser. Sedangkan data yang tersimpan di Webstorage dapat bertahan lebih lama karena telah tersimpan di dalam penyimpanan browser.

Sebelum adanya HTML5, setiap data aplikasi harus disimpan dalam cookie (termasuk dalam setiap server request). Namun, Webstorage memberikan keamanan yang lebih baik dan memungkinkan lebih banyak data untuk disimpan secara lokal tanpa mempengaruhi kinerja dari situs web.

Perbedaannya dengan cookie adalah batas penyimpanannya jauh lebih besar (setidaknya 5MB) dan informasi tidak pernah ditransfer ke server. Selain itu, jumlah data yang tersimpan di Webstorage juga berdasarkan pada domain. Artinya, hanya domain tersebut yang dapat mengakses data pada domain webnya sendiri. Dengan Webstorage, Anda dapat menampung data hingga sebesar 10MB per satu domain.

Selain itu, Webstorage juga merupakan penyimpanan per asal, yang berarti semua halaman dari satu domain sumber dapat menyimpan dan mengakses data yang sama. Dengan begitu, penggunaan Webstorage dapat memudahkan pengelolaan data pada website Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan Webstorage pada website Anda dan memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna.

Dukungan Browser Webstorage API

Sebelum menggunakan Webstorage, penting untuk memastikan bahwa browser yang digunakan mendukung fitur tersebut. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sebagian besar browser modern sudah memiliki dukungan untuk Webstorage. Beberapa contohnya adalah Google Chrome dan Mozilla Firefox.

Untuk memudahkan Anda, berikut adalah daftar browser yang mendukung Webstorage API:

APIChromeFirefoxSafariOperaEdge
Webstorage4.03.54.011.58.0

Tak perlu bingung lagi untuk mengecek apakah browser yang kamu gunakan mendukung Webstorage API. Kamu bisa menggunakan cara berikut ini:

  1. Cek versi browser yang kamu gunakan. Pastikan versi browser yang digunakan termasuk dalam versi yang mendukung Webstorage API.
  2. Buka browser, kemudian buka console dengan menekan tombol F12 pada keyboard. Setelah itu, pilih tab “Console”.
  3. Ketikkan perintah berikut pada console: “typeof(Storage)”. Jika hasilnya adalah “object”, berarti browser yang digunakan mendukung Webstorage API.

Dengan cara ini, kamu bisa dengan mudah mengecek apakah browser yang kamu gunakan support dengan Webstorage API atau tidak. Yuk, coba sekarang!

Tipe Webstorage API

Web API telah menyediakan dua jenis Webstorage yang bisa kamu manfaatkan, yaitu Session Storage dan Local Storage. Session Storage berfungsi untuk menyimpan data selama satu sesi, yang berarti data akan hilang saat pengguna menutup tab browser. Sedangkan Local Storage berfungsi untuk menyimpan data tanpa batasan waktu.

Pada sessionStorage atau localStorage, kamu bisa menyimpan data primitif seperti number, boolean, atau string. Tapi jangan khawatir, kamu juga bisa menyimpan data dalam bentuk objek dengan mengubahnya ke string, dan kemudian mengembalikannya ke bentuk semula saat ingin menggunakannya kembali.

Cara untuk mengubah, menyimpan, dan mengakses data pada Webstorage adalah dengan menggunakan metode key-value. Dalam hal ini, key atau kunci digunakan untuk mengakses data pada Webstorage. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah mengelola data pada Webstorage dan meningkatkan pengalaman pengguna pada aplikasi web yang kamu buat.

Session Storage pada Webstorage API

Session Storage merupakan fitur penting yang bisa mempermudah pengembangan aplikasi web. Dengan menggunakan Session Storage, kita dapat menyimpan data sementara pada browser pengguna dan memastikan data tersebut tetap tersedia selama sesi pengguna masih berlangsung.

Untuk menggunakannya, kita dapat memanfaatkan object sessionStorage pada JavaScript. Dengan menggunakan method setItem(), kita dapat menyimpan data dengan mudah dengan menentukan key dan nilai yang akan disimpan. Selanjutnya, kita dapat menggunakan method getItem() untuk mengakses data tersebut berdasarkan key yang sudah ditentukan sebelumnya.

Berikut contoh implementasi sederhana untuk menggunakan Session Storage dalam pengembangan aplikasi web:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
	<title>Contoh Session Storage</title>
</head>
<body>
	<h1>Contoh Session Storage</h1>
	<p>Masukkan nama anda:</p>
	<input type="text" id="name">
	<button onclick="saveName()">Simpan Nama</button>
	<br><br>
	<p id="greeting"></p>

	<script>
		function saveName() {
			var name = document.getElementById("name").value;
			sessionStorage.setItem("nama", name);
			displayGreeting();
		}

		function displayGreeting() {
			var greeting = document.getElementById("greeting");
			var name = sessionStorage.getItem("nama");
			if (name != null && name != "") {
				greeting.innerHTML = "Halo, " + name + "!";
			}
			else {
				greeting.innerHTML = "";
			}
		}
	</script>
</body>
</html>

Dalam contoh kode tersebut, ketika pengguna memasukkan nama pada input dan mengklik tombol “Simpan Nama”, maka data nama akan disimpan pada Session Storage menggunakan method sessionStorage.setItem("nama", name). Kemudian, method displayGreeting() akan dipanggil untuk menampilkan pesan sapaan yang berisi nama pengguna yang sudah disimpan pada Session Storage.

Local Storage pada Webstorage API

Local Storage adalah fitur Web API yang memungkinkan penggunaan penyimpanan lokal pada browser. Berbeda dengan Session Storage, data yang tersimpan pada Local Storage tidak akan hilang meskipun browser atau tab browser ditutup. Namun, pengguna dapat menghapus data pada Local Storage menggunakan method removeItem().

Untuk mengakses Local Storage, kita menggunakan object localStorage yang mirip dengan object sessionStorage. Perbedaannya hanya terletak pada storage yang diakses. Cara penyimpanan dan pengambilan data pada Local Storage juga sama dengan Session Storage, yaitu menggunakan method setItem() dan getItem() dengan dua argumen yaitu key dan nilai.

Berikut contoh kode implementasi Local Storage pada HTML:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
	<title>Contoh Local Storage</title>
</head>
<body>
	<h1>Contoh Local Storage</h1>
	<p>Masukkan nama anda:</p>
	<input type="text" id="nama">
	<button onclick="simpanData()">Simpan</button>

	<script>
		function simpanData() {
			var nama = document.getElementById("nama").value;
			localStorage.setItem("nama", nama);
			alert("Data tersimpan di Local Storage");
		}
	</script>
</body>
</html>

Pada kode di atas, terdapat input field untuk memasukkan nama dan tombol “Simpan”. Ketika tombol “Simpan” ditekan, nilai input field akan disimpan ke dalam Local Storage menggunakan method setItem(). Key untuk menyimpan data adalah “nama”.

Jika data berhasil tersimpan di Local Storage, akan muncul pop-up notifikasi berisi pesan “Data tersimpan di Local Storage”.

Cookie

Cookie adalah sebuah file kecil yang disimpan di sisi client (komputer atau perangkat pengguna) dan digunakan untuk menyimpan informasi tertentu yang terkait dengan suatu website atau aplikasi web. Cookie biasanya digunakan untuk menyimpan preferensi pengguna, seperti bahasa yang digunakan, pengaturan tampilan, atau riwayat pencarian.

Cookie pada HTML diatur menggunakan JavaScript dan diberikan dengan menggunakan header HTTP dari server ke browser pengguna. Setiap kali pengguna membuka website atau aplikasi web, browser akan mengirimkan cookie ke server sehingga server dapat mengetahui riwayat pengguna dan mengirimkan konten yang relevan dengan preferensi pengguna.

Cookie pada HTML memiliki beberapa atribut seperti nama, nilai, waktu kadaluwarsa, domain, dan path. Nama dan nilai digunakan untuk mengidentifikasi dan menyimpan data pada cookie, sedangkan waktu kadaluwarsa menentukan berapa lama cookie akan bertahan. Domain dan path digunakan untuk menentukan website mana dan di mana bagian website cookie dapat digunakan.

Meskipun cookie dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti membantu website menyimpan preferensi pengguna, cookie juga dapat digunakan untuk melacak pengguna dan menyimpan informasi yang sensitif. Oleh karena itu, banyak browser modern menyediakan opsi untuk memblokir cookie atau menghapus cookie secara berkala untuk menjaga privasi pengguna.

Kesimpulan

Webstorage API pada JavaScript memiliki dua jenis penyimpanan data yaitu Session Storage dan Local Storage. Session Storage digunakan untuk menyimpan data sementara pada browser selama satu sesi dan data akan hilang saat tab browser ditutup. Sedangkan Local Storage digunakan untuk menyimpan data tanpa batas waktu dan data tersebut akan tetap tersimpan meskipun browser atau tab browser ditutup.

Dibandingkan dengan cookie, Webstorage memiliki banyak keunggulan, seperti lebih aman, dapat menampung lebih banyak data, dan data tidak pernah dikirim ke server. Untuk menggunakan Webstorage, kita hanya perlu memastikan bahwa browser yang digunakan mendukung fitur tersebut dan menggunakan key-value method untuk mengakses dan menyimpan data pada storage.

Meskipun cookie masih digunakan, Webstorage lebih disarankan untuk penyimpanan data pada sisi client karena lebih aman, dapat menampung lebih banyak data, dan tidak mempengaruhi kinerja situs web.