Memulai menjadi Web Developer


Kita hidup di jaman yang serba digital, mulai dari shoping, main game, iklan, bahkan pesan ojek pun juga digital. Jangan-jangan nanti akan ada di suatu titik kalau yang namanya bau makanan bisa dijadikan digital. Tapi ngeri juga sih kalau sampai terjadi. Bayangin aja kalau ada kawan yang hobinya jailin temen. Behhhh, kirim bau kentut di grup kelas. Sadis dahhh!!

Web merupakan salah satu barang digital yang sering kita jumpai saat mencari artikel yang ada di dunia maya.  Web di  dalam pemakaiannya mempunyai banyak manfaat, seperti untuk iklan atau bahasa kerennya advertising, sarana berbagi ilmu pengetahuan, sarana  berbagi informasi dan sebagainya. Jadi kalau dikembangkan, web mampu membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia.

Di dalam pembagiannya, web developer mempunyai dua bagian penting penyusunnya yang meliputi bagian wajah yang biasa disebut dengan nama Front End, dan bagian belakang atau ekor yang biasa disebut Back End.

Biasanya bagi para pemula yang baru mulai  terjun ke dalam dunia perWEBan akan kebingungan di dalam menentukan bagian mana yang harus dipelajari terlebih dahulu. Jangan sampai seperti penulis yaaa. Dulu ketika awal belajar juga sampai kebingungan mau belajar apa. Tanya kawan yang sudah pandai di dalam Web Developer disuruh belajar PHP duluan. Tau gak rasanya? Kek kepala dijedotin ke kasur berkali-kali. Pusing abis dah. Rese bener nih kawan.

Sebetulnya tidak salah juga kalau mau belajar dari Back End, cuman itu akan membuat segalanya jadi rumit dan sulit.

Bagian pertama dan paling utama yang harus dipelajari di dalam dunia WEB yaitu Front End. Kenapa Front End terlebih dahulu yang harus dipelajari? Mungkin itu pertanyaan yang seketika akan muncul di dalam kepala kalian.

Yaps, betul sekali jawabanmu Bro!

Karena Front End menjadi pondasi dasar berdirinya sebuah WEB. Selain sebagai pondasi, Front End juga merupakan bahasa yang paling mudah untuk dipelajari karena tidak membutuhkan logika layaknya PHP dan JavaScript (JS ini menjadi pengecualian selain HTML dan CSS).

Kalau belajarnya tidak urut, bayangin saja ketika anak kecil belajar untuk berjalan, dimulai dari tengkurap, membalik, merangkak, duduk, baru berdiri. Bahkan jika salah satu dari rangkaian periode pertumbuhan pada anak ini hilang salah satu saja, sebagai contoh anak kecil tidak belajar duduk akan tetapi langsung berdiri, maka sebagai orang tuanya harus curiga kalau-kalau ada gangguan psikomotoriknya.

Oleh karena itu di dalam belajar web pun juga harus secara urut, supaya tidak terjadi kekacauan ketika praktikal ilmunya.

Di dalam Front End mempunyai standar minimal bahasa yang harus dikuasai, meliputi HTML, CSS, dan JS(Java Scirpt).

Adapun Back End, minimal harus menguasai PHP, JS atau bahasa yang sesuai dengan sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini mengenai HTML, JS, dan CSS;

1. HTML

Sebagaimana yang sudah pernah penulis singgung di artikel sebelumnya mengenai HTML(bisa klik di sini). Kita sudah tahu bahwa HTML itu adalah bahasa markup dan bukan bahasa pemrograman. Mengapa demikian?

Karena HTML  hanya berisi tag tag yang berfungsi sebagai kerangka sebuah WEB dan tidak mengandung logika-logika.

Meskipun demikian, bisa dibilang menguasai HTML adalah syarat utama yang harus terpenuhi supaya web itu bisa berdiri.

2. CSS

CSS merupakan kependekan dari kata Cascading Style Sheets. Dari bau-baunya, CSS ini sudah terlihat style-style nya.

Yups tul! Setan Gundul Pacar kamu.!

Jadi dari namanya saja sudah terlihat kalau CSS ini mempunyai kegunaan untuk bergaya. Gaya itu berkaitan dengan penampilan sesuatu supaya terlihat menarik. Kalau laki-laki bergaya ya biar kelihatan tamvan begitu pula dengan wanita.

Dengan CSS ini, kita bisa merubah tampilan HTML yang cuman berupa tulisan hitam dengan background putih sekarang bisa menjadi warna-warni dan enak dilihat. Font berubah warna (kek Power Ranger aja yak! wkwk), background dan bahkan tata letak dari sebuah baris menu yang awalnya berwujud anak tangga naik-turun saja bisa menjadi menu horizontal yang menawan dan tidak memakan space yang banyak layaknya artikel.

3. Java Script(JS)

Java Script ini termasuk ke dalam bahasa pemrograman karena di dalamnya terdapat logika-logika.

Di dalam Front End Web Developer, kalau HTML dan CSS untuk mengatur konten supaya terlihat warna-warni dan berisi. Adapun JS ini berguna untuk  memoles supaya WEB terlihat lebih interaktif saat pembaca mengklik bagian-bagian Web.

Bisa untuk menambahkan permainan di Web dan sebagainya. Bahkan JS juga bisa digunakan untuk Back End. Jadi, bisa dikatakan dengan 3 bahasa ini tadi sudahlah cukup untuk menjadi FullStack dasar.

Kesimpulan

Di dalam belajar apapun hendaknya dimulai dari hal yang paling dasar. Karena bangunan yang bagus juga dimulai dari dasar atau pondasinya.

Pelajari HTML dan CSS hingga mahir untuk dasar Front End. Lalu siapkan mental untuk mempelajari gabungan Front End dan Back End untuk menjadi  FullStack developer.

Semoga bermanfaat!

AshimudinAuthor posts

Avatar for ashimudin

Seseorang yang menyukai coklat dan manisnya teknologi.